PHOTO CORNER UIN SUKA: Ruang Interaksi Kampus
Latar Belakang dan Konteks
Photo Corner dirancang sebagai respons
terhadap kebutuhan ruang publik yang representatif di kawasan kampus UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Berlokasi pada area strategis dengan luas sekitar 250 m²,
ruang ini hadir sebagai titik pertemuan antara fungsi praktis dan
simbolis—tempat di mana sivitas akademika dapat berinteraksi, berfoto,
sekaligus memperkuat identitas institusi melalui elemen lansekap yang
terencana.
Posisi Photo Corner dalam rencana induk
kampus menunjukkan pertimbangan aksesibilitas yang matang. Terletak pada jalur
sirkulasi utama dengan akses dari berbagai arah, area ini menjadi titik simpul
yang secara natural menghubungkan berbagai zona akademik. Keputusan penempatan
ini memastikan Photo Corner tidak hanya berfungsi sebagai lokasi foto, tetapi
juga sebagai ruang transit yang aktif dalam kehidupan kampus sehari-hari.
Konsep Desain: Geometri Sirkular dan
Hirarki Ruang
Desain mengadopsi geometri sirkular sebagai
ide dasar, menciptakan titik fokus yang kuat sekaligus mengundang pergerakan
dari segala arah. Bentuk lingkaran bukan sekadar pilihan estetis—ia menciptakan
rasa terlindung tanpa membatasi aksesibilitas, membangun ruang yang inklusif
namun tetap terdefinisi dengan jelas.
Organisasi ruang disusun dalam tiga lapis
yang berhirarki. Lapis pertama adalah podium sirkular yang sedikit terangkat,
berfungsi sebagai panggung utama dengan monumen identitas UIN sebagai pusat
perhatian. Di sekelilingnya, plaza dengan pola perkerasan kotak-kotak membentuk
lapis kedua—zona transisi yang mengakomodasi sirkulasi dan aktivitas spontan.
Lapis ketiga berupa penyangga hijau dengan penanaman pohon tinggi dan semak,
membingkai seluruh komposisi sekaligus menciptakan gradasi visual dari material
keras ke lansekap lunak.
Material dan Detailing
Pemilihan material menunjukkan pendekatan
yang pragmatis namun tetap memperhatikan kualitas visual. Kombinasi paving
block dengan dua warna—abu-abu dan putih—menciptakan pola dinamis yang memecah
kesan monoton pada permukaan luas. Pola ini juga berfungsi sebagai pengarah
jalan secara visual, menuntun pergerakan pengguna tanpa memerlukan elemen
tambahan.
Pada area podium, penggunaan batu alam untuk
tangga dan pembatas tepi menambah tekstur sekaligus memberikan aksen pada
elemen vertikal. Kontras material ini—perkerasan keras versus batu
alam—menciptakan tingkatan yang jelas antara zona sirkulasi dan zona fokus.
Aksesibilitas Universal dan
Inklusivitas
Salah satu aspek krusial dari desain ini
adalah perhatiannya terhadap aksesibilitas universal. Jalur landai dengan
kemiringan yang sesuai standar dan pegangan tangan kuning yang kontras
dirancang khusus untuk pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas. Elemen
ini tidak disembunyikan atau diperlakukan sebagai pelengkap belaka, melainkan
diintegrasikan secara organik dalam komposisi sirkular, menegaskan komitmen
terhadap kampus yang inklusif.
Detail pegangan kuning bukan sekadar
pemenuhan terhadap standar—warna kontras ini membantu pengguna dengan
penglihatan terbatas untuk mengidentifikasi jalur landai dengan mudah.
Penempatan jalur landai di sisi yang berbeda menciptakan beragam rute yang
dapat diakses, memberikan fleksibilitas dalam pergerakan.
Vegetasi sebagai Elemen Pembingkai
Strategi penanaman menggunakan kombinasi
pohon bertajuk tinggi dan tanaman hias berwarna menciptakan bingkai alami yang
melunakkan dominasi perkerasan keras. Pohon-pohon besar tidak hanya berfungsi
sebagai peneduh, tetapi juga membentuk dinding vertikal yang memperkuat
karakter tempat.
Semak dan penutup tanah dengan warna
merah-hijau yang kontras menambah daya tarik visual pada ketinggian mata,
membuat ruang terasa hidup dan ramah. Distribusi vegetasi yang tidak
merata—lebih padat di bagian luar—menciptakan efek pembingkaian yang alami, mengarahkan
fokus visual ke monumen pusat tanpa menghalangi pandangan.
Penutup
Photo Corner UIN Sunan Kalijaga menawarkan contoh bagaimana desain lansekap kampus dapat melampaui fungsi estetis semata. Melalui geometri yang inklusif, material yang terseleksi, dan perhatian pada aksesibilitas, ruang ini menjadi manifestasi fisik dari nilai-nilai kampus—terbuka, inklusif, dan representatif. Sebagai ruang publik berskala kecil, Photo Corner membuktikan bahwa desain yang penuh pertimbangan dapat menciptakan dampak yang signifikan dalam membentuk karakter dan kualitas lingkungan kampus.
.webp)
.webp)
.webp)
Komentar
Posting Komentar